Makalah sejarah
tentang proses migrasi manusia purba ke Indonesia
Prof.
Kern menyebutkan bahwa keberadaan
manusia purba di indonesia adalah melalui proses migrasi dari yunan. Selain di
dorong oleh keinginan untuk mencari atau mengejar buruan atau untuk mencari
makanan, perpindahan itu juga dimaksudkan untuk menghindari fenomena alam yang
belum stabil pada saat itu.
Terdapat
dua macam proses migrasi, yaitu migrasi yang berjalan lambat dan berlangsung
dengan sendirinya dan migrasi yang berlangsung cepat dan mendadak.
a. Proses migrasi yang berjalan
lambat dan berlangsung dengan sendirinya
Proses
migrasi yang berjalan lambat adalah proses mograsi yang didasarkan pada proses
perkembangan manusia itu sendiri. Seperti kebutuhan untuk mencari daerah yang lebih
aman, subur, dan lebih mudah untuk memperoleh makanan untuk mempertahankan
hidup seperti yang dilakukan oleh manusia purba.
b. Proses migrasi yang berlangsung
cepat dan mendadak
Proses
migrasi yang berlangsung cepat dan mendadak seringnya terjadi pada masyarakat
modern, seperti keharusan mencari tempat tinggal baru karena tempat yang lama
telah hancur akibat bencana alam, kelaparan, perang, penyakit menular, dan
sebagainya.
Lalu bagaimanakah proses migrasi rumpun bangsa melayu yang terjadi dari rumpun melayu tua dan rumpun melayu muda ke indonesia?
Lalu bagaimanakah proses migrasi rumpun bangsa melayu yang terjadi dari rumpun melayu tua dan rumpun melayu muda ke indonesia?
• Migrasi bangsa melayu tua
(proto-melayu)
Bangsa melayu tua masuk ke indonesia melalui dua jalan, yaitu dari sebelah barat melalui
Bangsa melayu tua masuk ke indonesia melalui dua jalan, yaitu dari sebelah barat melalui
.LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia
mulai muncul di muka bumi sejak zaman Neozoikum, tepatnya pada kala Holosen
atau zaman Alluvium yang berkembang sejak 20.000 tahun yang lalu. Untuk
mengetahui keadaan manusia pada berbagai masa dan evolusinya, kita perlu
mengetahui bagaimana dan di mana kedudukan manusia dalam alam serta hubungannya
dengan benda kebudayaan yang diperkirakan sebagai hasil budayanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES PERKEMBANGAN
AWAL KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KEPULAUAN
INDONESIA
1.
Jaman azoikum (tidak ada kehidupan )
Jaman
ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun , keadaan bumi masih belum stabil dan
masih panas karena sedang dalam proses pembentukan . oleh karena itu pada jaman
ini tidak ada tanda-tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum (Zaman kehidupan
tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340
juta tahun. Keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan
sangat besar. Akan tetapi, pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan.
Seperti makhluk bersel satu (mikro-organisme), hewan-hewan kecil yang tidak
bertulang punggung, jenis ikan dan jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya
hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisa-sisanya yang
telah membatu yang disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang.
Zaman ini disebut juga zaman primer (Zaman pertama)
3. Zaman Mesozoikum (Zaman kehidupan
pertengahan)
Zaman Mesozoikum terjadi sekitar 65
sampai 200 juta tahun yang lalu. Saat itu, mulai muncul pohon-pohon besar dan
hewan yang hidup di darat. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun.
Iklim semakin membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar dan
danau banyak yang mengering dan berlumpur. Ikan banyak yang mati, tetapi ada
beberapa jenis yang dapat bertahan hidup. Ikan tersebut dapat bernafas meskipun
tidak ada air. Siripnya sangat kuat, bisa digunakan untuk berjalan. Mereka
merangkak ke darat dan mulai hidup di darat.
Ikan yang hidup di darat kemudian
berubah, siripnya tumbuh menjadi kaki yang kuat. Ekornya tumbuh semakin
memanjang. Kepalanya makin membesar dan keras. Hewan itu bisa hidup di darat
dan di air. Mereka lebih banyak hidup di darat dan turun ke air jika bertelur.
Beberapa jenis hewan amphibi tumbuh
menjadi besar sekali, bahkan besarnya ada yang melebihi seekor buaya. Bentuknya
berubah, sisiknya menjadi besar-besar. Telurnya berkulit keras seperti telur
ayam. Mereka tidak lagi bertelur di air, tetapi di darat. Itulah hewan reptil
pertama. Beberapa jenis reptil yang hidup pada zaman prasejarah mirip dengan
hewan reptil sekarang. Reptil terbesar diantaranya adalah Dinosaourus, Brontosaurus
dan Tyrannosaurus.
Umumnya Dinosaurus merupakan
hewan pemakan tumbuhan, kecuali Tyrannosaurus. Rahangnya amat besar,
giginya banyak dan panjang. Besar Dinosaurus diperkirakan setara dengan
sepuluh kali gajah. Hidupnya di air, kerena air membantu meringankan berat
badannya.
Tidak semua reptil hidup di darat dan
di air tawar. Ada juga yang hidup di udara dan laut. Reptil terbang mempunyai
sayap lebih besar dari sayap burung dan mampu melayang berjam-jam di udara mencari
makanan. Paruhnya panjang digunakan untuk menyambar ikan yang tampak di
permukaan air. Salah satu jenisnya adalah Peteranodon.
Di akhir zaman Mesozoikum hewan mamalia
(menyusui) sudah mulai ada. Saat itu suhu bumi masih belum stabil.
Kadang-kadang suhu udara tinggi sekali, tetapi ada kalanya rendah sekali. Zaman
ini dinamakan juga zaman sekunder (Zaman kedua)
4. Zaman Neozoikum
Zaman ini berlangsung sekitar 65 juta
tahun yang lalu. Zaman Neozoikum dibagi menjadi dua zaman, yaitu:
a. Zaman Tersier (Zaman ketiga)
Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa,
yaitu Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen. Pada Zaman Tersier ini
binatang-binatang mamalia berkembang pesat, sedangkan jenis reptil raksasa
lambat laun lenyap. Mekhluk primata (binatang menyusui serupa dengan kera)
mulai nampak sejak Zaman Paleosin.
Orangutan mulai muncul pada masa
Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika. Saat itu Benua Afrika. Saat itu
benua Afrika masih bersatu dengan Jazirah, Arab. Daerah Afrika Timur belum
gersang seperti sekarang. Orangutan merupakan kera yang tinggal di pucuk-pucuk
pohon besar. Makanannya terutama buah dan daun-daunan. Mereka menyebar ke hutan
di Asia Barat Daya, Asia Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Diakhir masa Moisen terjadi perubahan
besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua Afrika lepas dari benua
Asia sehingga muncul Laut Merah. Dareah hutan di Afrika Timur berubah menjadi
sabana. Beberapa bagian Jazirah Arab menjadi gurun dan hutan di India
juga berkurang. Orangutan tidak menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan
lingkungannya. Mereka kemudian berpindah ke Asia Tenggara yang masih memiliki
hutan yang lebat. Sisa-sisanya masih dapat kita temukan di Kalimantan Tengah,
dan Kalimantan Barat.
Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10
juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar daripada gorilla yang
disebut dengan Giganthropus (kera manusia raksasa). Hewan ini ditemukan
di Bukit Siwalik di kaki Pegununggan Himalaya dan Selat Himla (sebelah utara
India). Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang
biak dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus
akhirnya punah karena sebab yang tidak jelas.
Selain Giganthropus, dari masa
yang sama hidup makhluk lain yang disebut dengan Australopithecus
(manusia kera dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Australopithecus telah
ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat
dari kala Eosen Akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium
dan Choeromus (sejenis babi hutan purba) yang juga ditemukan di Asia
Daratan. Penemuan fosil ini membuktikan bahwa kala Eosen terakhir, Kalimantan
Barat bergabung dengan Daratan Asia.
b. Zaman Kwarter (Zaman Keempat)
Zaman Kwarter dimulai sekitar 600.000
tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua kala, yaitu kala Pleistosen
(Dillivium) dan kala Hollosen (Alluvium).
1. Kala Pleitosen (Dilivium)
Kala Pleitosen berlangsung sekitar
600.000 tahun yang lalu. Kala Pleitosen menjadi sangat penting karena pada masa
ini mulai muncul manusia purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil
karena silih bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya
lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es.
Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama
bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya permukaan bumi
diberbagai tempat. Karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung
berapi, banyak hutan, termasuk Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul
Paparan Sunda (Sunda Plat) dan Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan,
Jawa, dan Malaysia barat bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan
kemudian ke benua Asia. Bergitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir
terus ke Filipina. Antara Jawa Timur dengan Sulawesi Selatan berhubungan
melalui Nusa Tenggara.
Zaman Interglasial adalah zaman
diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara
mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di
berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan
selat.
Pada kala Pleistosen ini hanya hewan
berbulu tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth
(gajah berbulu tebal).
Sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke
daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan
Filipina ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui
Formosa, Filipina, ke Kalimantan , Jawa dan Sulawesi (jalan timur).
Garis Wallace adalah garis antara selat
makassar dan lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyeberangan
binatang tersebut.
Selain itu juga, terjadi perpindahan
manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
fosil Sinanthropus pekinensis dalam jumlah besar di Peking (China) yang
sejenis dengan Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur).
Bukit lainnya adalah ditemukannya alat-alat pacitan di China, Burma (Myanmar)
dan Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang
bangsa Austrolid pada masa Pleitosen Tengah dan Pleitosen Atas menyebar dari
Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke Benua Australia dan
menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku Aborigin.
2. Kala Holosen(alluvium)
Pada awal kala Holosen, sebagian besar
es di kutub utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi.
Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan
menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara.
Manusia purba pada masa ini kepulauan Indonesia telah terbentuk dan tidak
lagi menyatu dengan asia maupun Australia . jenis manusia pertama yang migrasi
dari asia ke Indonesia telah tidak ada dan digantikan oleh jenis manusia cerdas
(homo sapiens).
B.TEORI
YANG MENJELASKAN TENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA
1.Teori Van Heine Geldern
Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di Indonesia yang memiliki kesamaan bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2.Teori Prof. Muhammad Yamin
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah terbanyak di daerah Indonesia.
3.Teori Prof. Dr. H. Kern
Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kochin Cina, dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mempergunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern adalah persamaan bahasa serta persamaan nama binatang dan alat perang).
4.Teori Prof. Dr. Kroom
Ia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari daerah Cina Tengah karena di daerah tersebut banyak sungai yang besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sampai tahun 1500 SM.
5.Teori Moh. Ali
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah Cina Selatan, yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara secara bergelombang. Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto Melayu 3000 SM – 1500 SM) dengan ciri budayanya adalah Neolitikum. Mereka datang dengan jenis perahu bercadik satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu Baru (Deutero Melayu 1500 SM – 500 SM) dengan menggunakan perahu bercadik dua.
6.Teori Dr. Brandes
Ia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah Jawa, dan sebelah timur sampai ke tepi barat Amerika.
Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di Indonesia yang memiliki kesamaan bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2.Teori Prof. Muhammad Yamin
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah terbanyak di daerah Indonesia.
3.Teori Prof. Dr. H. Kern
Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kochin Cina, dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mempergunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern adalah persamaan bahasa serta persamaan nama binatang dan alat perang).
4.Teori Prof. Dr. Kroom
Ia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari daerah Cina Tengah karena di daerah tersebut banyak sungai yang besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sampai tahun 1500 SM.
5.Teori Moh. Ali
Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah Cina Selatan, yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara secara bergelombang. Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto Melayu 3000 SM – 1500 SM) dengan ciri budayanya adalah Neolitikum. Mereka datang dengan jenis perahu bercadik satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu Baru (Deutero Melayu 1500 SM – 500 SM) dengan menggunakan perahu bercadik dua.
6.Teori Dr. Brandes
Ia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah Jawa, dan sebelah timur sampai ke tepi barat Amerika.
7.Teori Willem Smith
Ia meneliti asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh bangsa Indonesia. Willem Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipergunakannya, yaitu bangsa berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Bangsa yang berbahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro-Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.
8.Teori Hogen
Ia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutero Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar di wilayah sekitar Indonesia tahun 1300 SM – 1500 SM. Adapun bangsa Deutero Melayu (Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM – 500 SM.
9.Teori Max Muller
Ia mengatakan bahwa asal bangsa Indonesia adalah daerah Asia Tenggara. Namun, pendapat Max Muller ini tidak begitu jelas alasannya. Ia menarik kesimpulan dari para peneliti lainnya.
10.Teori Majumdar
Sebagai seorang yang tekun dalam penelitian maka kesimpulan yang diperolehnya adalah bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke Indocina, terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Majumdar ini didukung oleh penelitiannya berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India Timur.
Berdasarkan penyelidikan terhadap penggunaan bahasa yang dipakai di berbagai kepulauan, Kern berkesimpulan bahwa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Campa, dan agak ke utara, yaitu Tonkin. Mereka datang ke Indonesia 1500 SM semula ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Dari Malaka masuk ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sedangkan yang berada di Filipina melanjutkan perjalanan sampai di Minahasa dan daerah sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Secara garis besar proses awal
kehidupan manusia dan masyarakat di kepulauan Indonesia adalah di mulai
dengan jaman azoikum ( tidak ada kehidupan ).Dari awal tersebut dimana
di bumi tidak ada kehidupan sehingga terjadilah suatu proses dimana manusia
hidup dan bertumbuh kembang sampai pada proses ahir yang di namakan dengan Kala
Holosen (Alluvium) di mana pada masa ini manusia modern mulai berkembang.
B.SARAN
Penyusun makalh menyadari dengan sangat
bahwa di dalam makalah ini masih terdapat begitu banyak kekurangan dan
kesalahan,oleh karna itu di harapkan bagi para pembaca untuk dapat memberikan
saran yang membangun demi kebaikan dimasa depan.
Demikian dari isi makalah ini,saya
sebagai penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih.wassalam
semenanjung
melayu menuju sumatra, lalu menyebar keseluruh indonesia. Dan dari sebelah
timur melalui filipina, menuju sulawesi dan selanjutnya menyebar keseluruh
indonesia. Bangsa melayu tua ini kemudian terdesak ke arah timur indonesia
setelah masuknya bangsa melayu muda. Keturunan bangsa melayu tua yang sampai
sekarang masih ada di indonesia adalah suku dayak, toraja, batak, dan papua.
•
Migrasi bangsa melayu muda (deutro-melayu)
Bangsa melayu muda memasuki indonesia secara bergelombang dan di mulai sejak 500 tahun SM. Mereka masuk ke indonesia hanya melalui jalur barat, yaitu dari semenanjung melayu menuju sumatra dan kemudian menyebar keseluruh indonesia. Keturunan bangsa melayu muda yang masih di jumpai sampai sekarang adalah suku jawa, bugis, minang, dan orang-orang melayu yang banyak mendiami wilayah sumatra bagian timur.
Bangsa melayu muda memasuki indonesia secara bergelombang dan di mulai sejak 500 tahun SM. Mereka masuk ke indonesia hanya melalui jalur barat, yaitu dari semenanjung melayu menuju sumatra dan kemudian menyebar keseluruh indonesia. Keturunan bangsa melayu muda yang masih di jumpai sampai sekarang adalah suku jawa, bugis, minang, dan orang-orang melayu yang banyak mendiami wilayah sumatra bagian timur.
Kata
pengantar
Assallamualikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas curahan
rahmat dan karunia-Nya, sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga. Amin
Adapun makalah sejarah ini bertujuan untuk memenuhi tagihan
tugas pada semester genap sebagai bahan diskusi. Makalah kami ini berisi
tentang pembahasan mengenai migrasi manusia purba ke Indonesia
Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar kepada guru sejarah
Semoga amal kebaikan diterima Allah SWT dan mendapatkan
imbalan dari Nya. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran untuk
perbaikan dimasa mendatang.
anjir,
10 september 2014
Daftar isi
No comments:
Post a Comment