MAKALAH BIOLOGI ORGAN REPRODUKSI
MANUSIA
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
...........................................................................
i
Daftar Isi
.....................................................................................
ii
BAB I:
Pendahuluan...................................................................
1
A. Latar
Belakang...............................................................
1
B.Tujuan.............................................................................
1
BAB II :
Tinjauan Teoritis
A.Struktur
Fungsi sel...........................................................
2
1.
Pengertian
............................................................... 2
2.
Struktur sel..............................................................
2
3.
Teori-teori tentang
Sel.............................................. 5
B.Struktur
fungsi jaringan.....................................................
6
1.
Pengertian...............................................................
6
2.
Struktur Jaringan
.................................................... 6
BAB III :
Penutup
A.
Kesimpulan
............................................................
10
B.
Saran...............................................................
...... 10
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembuatan
makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para ahli diantaranya
MaxShultze ,Robert Hooke, Hanstein, Felix Durjadin, Johanes Purkinje, Matthias
Schleiden, Robert Browndan Rudolf Virchow.Makalah ini berisi tentang Struktur
fungsi sel dan struktur fungsi jaringan. Makalah ini dibuat supaya penulis
lebih memahami tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.Maka
dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat membedakan berbagai macam
teori yang akan kami bahas,diantaranya teori-teori Struktur fungsi sel dari
para ahli dan buku biologi . Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat
berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini .
B. Tujuan
Makalah ini
dibuat untuk membahas tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan
yang diungkapkan melalui teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur
fungsi jaringan. menjelaskan semua teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan
struktur fungsi jaringan yakni dilihat dari biologi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.STRUKTUR
FUNGSI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal
dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan
bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya
sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya,
mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energy,
sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.
Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan.
sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses
kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi
melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural
makhluk hidup.
sel
juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan
dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme
bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada
organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. sel mengandung
materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya
materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
2. Struktur Sel
struktur sel
dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. struktur
sel prokariotik
semua sel
prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan
sitoplasma yang mengandung ribosom. sel prokariotik tidak memiliki membram
inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam
sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel
prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert
reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak
memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang berfungsi
sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai
berikut:
1. Dinding
sel
dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2. Membran
plasma
membran sel
atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. fungsinya sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan
mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
3.
sitoplasma
sitoplasma
tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan untuk
mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme
sel. metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.
4. mesosom
pada tempat
tertentu, membram plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang disebut
mesosom. mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya mesosom terletak
dekatb dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri.
pada membram mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam
reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
5. ribosom
ribosom
merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.
6. DNA
asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa
nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat
yang harus di wariskan kepada keturunannya.
7. RNA
asam
ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil
transkripsi DNA. jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi dir)
membentuk .RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.
selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam
amino dalam proses sintesis protein.
b.
Struktur sel eukariotik
perbedaan
pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki
membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak. selain itu sel, eukariotik
memiliki sistem endomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti
retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik
juga memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik
meliputi sebagai berikut:
1. Membran
plasma
Membran
plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel,
berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh
fosfolipid, protein dan kolesterol.
2.
Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat
yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
3.Nukleus
Inti sel
atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.Nukleus
berdiameter 10 mikrometer .Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan
berbentuk bulat dan oval.
4. Sentriol
Sentriol
merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.Pada fase
tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol
hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
5. Retikulum
Endoplasma
Retikulum
berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala.karena
letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut
sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE hanya dijumpai di dalam sel
eukariotik ,baik sel hewan maupun sel tumbuhan .
6. Ribosom
Ribosom
tersusun atas RNA-ribosom ( RNA-r ) dan protein.Ribosom tidak memiliki membran
.
7.
Kompleks golgi
Kompleks
golgi sering disebut golgi saja.Pada sel tumbuhan ,kompleks golgi disebut
diktiosom .Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma .
8. Lisosom
Lisosom
(lyso =pencernaan ,soma =tubuh ) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang
berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.Enzim ini berfungsi dalam
pencernaan intrasel,yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.
9. Badan
Mikro
Badan mikro
disebut karena ukurannya yang kecil , hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro meter
.B adan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
10.
Mitokondria
Mitokondria
merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara
umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah .
Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10
mikrometer.
11.
Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus
merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5 mikrometer
dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang
dikenal sebagai tubulin. Selain mikrotubulus ,yang juga berperan dalam gerakan
sel adalah mikrofilamen. Organel ini berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan
miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk
rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.
3.
Teori-teori Tentang Sel
a. Robert
Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula).
b. Hanstein
(1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),
tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
c. Felix
Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”.
d. Johanes
Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma.
e.Matthias
Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada strukturjaringan tumbuhan dan
hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep
yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural
makhluk hidup.
f. Robert
Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti (nucleus).
g. Max
Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup.
h. Rudolf
Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla).
B. STRUKTUR
FUNGSI JARINGAN
1.
Pengertian Jaringan
Jaringan
adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama
dalam suatu ikatan.
2. Struktur
Jaringan
Jaringan
penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan
epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan
Epitelium
Jaringan
epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh
sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang memiliki
jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang
mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah,
dan rongga tubuh, Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan
ektoderma, mesoderma, atau endoderma.
Nama
epitelium sangat erat hubungannya dengan letaknya di dalam tubuh. Epitelium
yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut
endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan laoisan mesoderma. Sedangkan
epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya perikardium, pleura, dan
peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium juga berasal dari lapisan mesoderma.
Sel-sel
epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel,
sehingga hamper tidak ada ruangan antarsel. Proses pengeluaran atau pemasukan zat
dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epitelium,maka sifat permeabilitas
darin sel-sel epitel memegang peranan penting dalam pertukaran zat antara
lingkungan di luar tubuh dan di dalam tubuh.
Jaringan
epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya,
serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
1. Epitelium
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dua kriteria
yang digunakan untuk mengklasifikasikan epitelium adalah jumlah lapisan sel dan
bentuknya. Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi
epitelium sederhana dan epitelium berlapis. Epitelium sederhana adalah
epitelium yang sel-selnya hanya selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium
yang terdiri atas beberapa lapis sel.
2. Epitelium
berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.
1. Jaringan
epitelium penutup
Jaringan
epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga,
atau merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2. Jaringan
Epitelium kelenjar
Jaringan
epitelium kelenjar tersusun oleh sel sel khusus yang mampu menghasilkan sekret
atau getah cair .Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antar
sel.Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya , kelenjar dibedakan
menjadi dua ,yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
b.
Jaringan Ikat
Ciri khusus
jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut matriks.
Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis
besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan
menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler.
Serat
kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya mempunyai
daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada
tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari serat kolagen.
Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada pembuluh darah.Serat
retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat
ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.
Bahan dasar
penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk
bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika kandungan asam hialuronat
tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida
sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi.
Ada berbagai
jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara
lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan
khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan
histamine), sel lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), sel darah putih
(melawan fatogen dan dapat bergerak bebas).
1. Jaringan
ikat longgar
Susunan
seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya anatara lain.
Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong,
mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya
menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit.
2. Jaringan
ikat padat
Susunan
sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak
teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan
ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.
3.
Jaringan tulang
a. Tulang
rawan ( Kartilago )
Ada tiga
jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat kolagen yang
tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan elastin (serat
kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang), tulang rawan
fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya bulat atau
bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit).
b. Tulang
sejati ( Osteon )
Sel tulang
disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit dibentuk oleh
osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan kalsium fosfat yang
memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun atas unit-unit
yang dinamakan system havers, setiap havers mengandung pembuluh darah. Tulang
dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum.
c. Darah
Sel darah
meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping
darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel
darah putih berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh,
sedangkan keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih
terdiri atas monosit, limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil.
d. Jaringan
adipose
Jaringan
adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang
terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan
ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah
hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di
dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga
perut dan dada.
e. Jaringan otot
1. Otot
polos
Sel
berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah.
Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut otot
involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi, saluran
pernapasan.
2. Otot
lurik
Sel
berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak inti yang
terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga
di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga.
3. Otot
Jantung
Sel otot
jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk
sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel.
Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.
4. Jaringan
Saraf
a. Struktur
sel saraf
b. Jenis sel
saraf
- Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
- Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik.
- Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sel pertama
sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan
gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin
menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje
(1789-1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden
(1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan
terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan
inti (nukleus).
Max Schultze
(1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar
fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula
Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan
inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan
fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan
bagian yang mati).
Sel
merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan
komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk
mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai
jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf,
juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama
dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua
sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga
unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
Struktur dan
fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara
organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita
dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada
para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada
mahluk hidup.
MAKALAH
BIOLOGI ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
........................................................................................................
ii
Daftar Isi
...................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang
Masalah.............................................................................
1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................................
1
1.3 Tujuan
Penulisan.........................................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................
2
A.
Reproduksi pada
Manusia..............................................................................
2
1. Organ
Reproduksi Pada Pria.....................................................................
2
a. Organ
Reproduksi Bagian
Luar.............................................................
2
b. Organ
Reproduksi Bagian
Dalam......................................................... 2
2. Organ
Reproduksi Pada
Wanita................................................................
5
a. Organ
Reproduksi Bagian
Luar.............................................................
5
b.Organ
Reproduksi Bagian Dalam..........................................................
5
c. Siklus
Menstruasi...................................................................................
7
3. Kelainan
Dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi......................................
11
BAB III
PENUTUP..................................................................................................
17
2.1
Kesimpulan....................................................................................................
17
2.2 Saran
.............................................................................................................
17
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
18
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah biologi tentang SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.
Adapun
makalah ilmiah biologi SISTEM REPRODUKSI MANUSIA ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Namun tidak
lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah biologi ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang limbah dan
pemanfaatannya ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Tasikmalaya,
9 April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Biologi
(ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari
bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa
Yunani, bios (hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an
digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu
kehidupan”.
Objek kajian
biologi sangat luas dan mengcangkup semua makhluk hidup. Karenanya dikenal
berbagai cabang biologi yang menghususkan diri pada setiap kelompok organisme,
seperti botani, zoology, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan digali.
Cir-ciri fisik dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya dalam fisiologi;
perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antarsesama makhluk dengan alam
sekitar mereka dipelajari dalam ekologi.
Salah satu
yang dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi.
Dimana reproduksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk
mempunyai keturunan. Alat reproduksi pada manusia secara garis besar dibagi
atas dua yaitu alat reproduksi pria dan alat reproduksi wanita.
Alat
reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, saluran kelamin, kelenjar
kelamin. Sedangkan alat reproduksi wanita adalah bagian-bagian tubuh yang
berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Bila tidak berfungsi maka dengan
sendirinya akan menghambat (mengganggu fungsi reproduksi wanita)
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa saja bagian-bagian reproduksi manusia?
b.
Apa saja penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia?
1.3
Tujuan Penulisan
a. Agar kita
dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem reproduksi pada manusia serta
penyakit yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Organ Reproduksi Manusia
Organ
reproduksi merupakan penyusun sistem reproduksi. Organ reproduksi manusia
dibedakan menjadi organ reproduksi pada pria dan wanita. Organ reproduksi pria
menghasilakan sperma dan organ reproduksi wanita menghasilkan ovum (sel telur).
1.Organ
Reproduksi Pria
Organ
reproduksi pada pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan
organ reproduksi dalam. Organ reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Organ
reproduksi dalam berupa testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
a.Organ
Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis
merupakan alat untuk memasukan sperma ke dalam saluran kelamin wanita. Di dalam
penis terdapat tiga rongga. Dua rongga bagian atas tersusun atas jaringan spons
korpus kavernosa. Satu ronggabawahnya tersusun atas jaringan spons korpus
spongiosum. Korpus spongiosum membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi
oleh pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
2)Skrotum
(kantong pelir)
Skrotum
merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum berjumlah dua buah,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotum kanan dan skrotum kiri
terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos mengakibatkan skrotum
dapat mengerut dan mengendur. Dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testis agar selalu stabil (pembentukan sperma
memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
b. Organ
Reproduksi Bagian Dalam
1) Testis
(Gonad Jantan)
Testis
merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksi sperma diperlukan
suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Dalam testis terdapat
saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus
seminiferus). Dalam tubulus seminiferus inilah terjadi pembentukan sperma.
2) Saluran
kelamin
Saluran
kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh. Saluran kelamin
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a)
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
Sperma yang telah matang disalurkan menuju vas deferens.
b) Vas
deferens merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari
epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).
c) Saluran
ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsi
saluran ejakulasi untuk mengeluarkan sperma menuju uretra.
d) Uretra
merupakan saluran reproduksi terakhir. Fungsi uretra sebagai saluran kelamin
dari vesikula seminalis dan saluran urine dari kantong kemih.
3) Kelenjar
kelamin
Di dalam
saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Cairan
kelamin berguna untuk mempertahankan hidup gerak sperma. Cairan-cairan kelamin
dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
a) Vesikula
seminalis menghasilakan cairan yang berfungsi sebagi sumber energi dan untuk
memudahkan gerakan sperma.
b) Kelenjar
prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma. Cairan
tersebut mengandung kolesterol, garam, dan fosfolipid.
c) Kelenjar
cowper/kelenjar bulbouretra yang menghasilkan cairan yang bersifat basa.
Terjadinya
spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel ledyg yang
ketiganya terdapat di dalam tubulus seminiferus ( saluran penghasil sperma):
a)
Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma.
b)
Sel sertoli memberikan nutrisi spermatozoa.
c)
Sel leydig yang berfungsi testosterone. Hormone ini berperan dalam
Hormon
Reproduksi pada Pria
a.
Hormone gonadotropin
Dihasilkan
oleh hipotalamus (di bagian dasar dari otak) yang merangsang kelenjar hipofisis
sebagian depan (anterior) agar mengeluarkan hormone FSH dan LH.
b. Follicle
Stimulating Hormon/FSH
Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk merangsang
perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein/protein pengikat androgen) yang akan memacu
pembentukan sperma.
c.
Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang
sel-sel interstial (sel Leydig) untuk menghasilkan hormone testosterone.
d. Hormone
Testosterone
Testosterone
adalah hormone yang berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada
saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri
kelamin sekunder pria seperti jambang, kumis, jakun, suara membesar,
pertambahan massa otot, dan perubahan suara. Spermatogenesis terjadi melalui
tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap pematangan.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut
:
Spermatositogenesis
(spermatocytogenesis) adalah
tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan
pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah
ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi
spermatid.
Spermiogenesis
(spermiogensis) adalah
peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi
menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan
cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma
difagosit oleh sel Sertoli.
Spermiasi
(Spermiation) adalah
peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus
selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri
(non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil
sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot
peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan
sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri
melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
2. Organ
Reproduksi Wanita
Organ
reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ kelamin luar berupa vulva dan labium. Organ kelamin dalam berupa ovarium
dan saluran kelamin.
1)Vulva
merupakan celah paling luar dari alat kelamin wanita. Pada bagian dalam vulva
terdapat saluran urine dan saluran reproduksi. Pada daerah dekat ujung saluran
kelamin terdapat hymen/selaput dara. Hymen mengandung banyak pembuluh darah.
2) Labium
merupakan bagian yang membatasi Vulva. Ada dua macam labium, yaitu labium
mayora (terletak di sebelah luar) dan labium minora (terletak di sebelah
dalam). Antara labium mayora dan minora bagian atas terbentuk tonjolan kecil
yang disebut klitoris. Pada klitoris terdapat korpus kavernosa yang mengandung
banyak pembuluh darah dan ujung saraf perasa.
b. Organ
Reproduksi Bagian Dalam
1) Vagina
merupakan saluran akhir organ reproduksi wanita. Vagina bermuara di vulva.
Vagina mengandung banyak lendir yang dihasilkan kelenjar Bartholin. Lender ini
berguna pada saat koitus dan mempermudah kelahiran bayi.
2) Uterus
merupakan rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanan dan kiri. Bagian
terbawah uterus menyempit yang disebut serviks (leher rahim). Uterus berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga siap lahir. Uterus
dibatasi oleh dinding endometrium yang kaya pembuluh dara. Dinding endometrium
akan menebal ketika terjadi kehamilan.
3) Oviduk
atau tuba fallopi merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong
yang disebut infundibulum.
4) Ovarium
merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium, sebelah kiri dan kanan.
Organ
kelamin wanita berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Sel telur terbentuk
melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium.
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur
(ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel
telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada
manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan.
Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah
selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia
membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus
selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai
fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan
dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami
kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit
melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel
haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran
lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap
selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan
miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel,
yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih
kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua
badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer
sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan
lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami
degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
Hormon -
Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis
Proses
pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya:
Pada wanita
usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis
hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH
(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon
FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH
menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon
estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan
hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan meransang
folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin
merangsang produksi susu.
Mekanisme
umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Tingginya
kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi
(positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif
feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di
hipothalamus. Oosit sekunder yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh dua
lapisan, lapisan luar disebut Corona dan lapisan dalam di sebut Zona Pelusida.
Oosit sekunder menghasilkan senyawa fertilisin yang mempunyai fungsi berikut:
a.
Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
b. Menarik
secara komotaksis positif.
c.
Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.
c.
Siklus Menstruasi
Ovarium
seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa
subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur
habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid),
dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi
lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Menstruasi
terdiri dari beberapa siklus yang selalu dilalui. Mempelajari siklus menstruasi
sangat dibutuhkan khususnya untuk reporduksi. Karena, dengan mengetahui dan
memahaminya, maka dapat dideteksi kapan sel telur siap untuk dibuahi.
Selain manusia, beberapa hewan khususnya primate besar seperti monyet,
gorilla dan siamang juga mengalami siklus menstruasi.
Umumnya,
siklus menstruasi pada wanita terjadi dalam rentang waktu 28 hari, namun tidak
menutup kemungkinan, antara satu wanita dengan wanita lain memiliki rentang
waktu siklus yang sama, dimana ada yang lebih pendek yaitu 21 hari atau bahkan
lebih panjang yaitu 30 hari. Lamanya masa menstruasi cukup bervariasi antara 5
sampai 7 hari, tergantung hormonal wanita tersebut. Berikut ini tahapan siklus
menstruasi yang terjadi pada wanita setiap 1 periode siklus:
Fase
Menstruasi
Pada fase
siklus menstruasi ini, dinding Rahim meluruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk
darah. Peluruhan dinding rahim terjadi akibat berkurangnya kadar hormone yang
berperan dalam aktivitas seksual tubuh seperti hormone esterogen dan
progesterone. Fase untuk siklus menstruasi ini, terjadi selama antara 1 hingga
7 hari. Namun tidak menutup kemungkinan lebih lama dari itu untuk beberapa
wanita tertentu. Selain itu, jumlah darah yang keluar pada setiap menstruasi
berbeda dari 10 mL hingga mencapai 80 mL setiap hari selama waktu siklus
menstruasi dengan pola: sedikit di waktu-waktu awal dan semakin banyak di
hari-hari berikutnya hingga semakin berkurang menjelang akhir fase.
Fase
Praovulasi
Pada fase
ini dalam siklus menstruasi, ovum yang ada didalam ovarium terbentuk dan mulai
mematangkan diri. Pematangan sel telur atau ovum ini dipicu oleh hormone
yang bernama hormone estrogen dimana semakin meningkat tingkat hormone
esterogen, sel telur di dalam ovarium semakin matang. Siklus menstruasi pada
fase ini berlangsung selama antara hari ke 7 singga hari ke 13.
Fase Ovulasi
Didalam fase
ovulasi dalam siklus menstruasi, sel telur atau ovum berada dalam kondisi yang
sangat baik dan tepat untuk dibuahi. Dengan terjadinya pembuahan pada masa
ovulasi, maka wanita yang mengalami siklus menstruasi ini akan cenderung hamil.
Namun, hal itu tergantung pula dengan kondisi sel sperma yang datang. Jika sel
sperma tersebut cukup kuat untuk membuka dinding sel telur yang dirancang
sangat kuat, maka kehamilan dapat terjadi.
Pada masa
fase ovulasi di dalam siklus menstruasi inilah, wanita disebut berada pada masa
subur. Untuk pasangan suami istri yang sangat mendambakan kehadiran seorang
anak, maka inilah saat yang tepat meningkatkan frekuensi berhubungan seksual.
Agar tingkat keberhasilan untuk hamil lebih tinggi, maka perlu dideteksi kapan
tepatnya waktu subur sang istri dalam siklus menstruasi nya terjadi. Berikut
ini beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi indikasi bahwa sang istri berada pada
masa subur yaitu adanya perubahan lender serviks, terjadi perubahan suhu basal
tubuh serta perubahan periode siklus menstruasi. Untuk lebih akurat, pasangan
dapat memanfaatkan alat pendeteksi masa subur yang saat ini banyak dijual di
pasaran maupun apotek-apotek.
Fase
Pascaovulasi
Fase ini
merupakan fase atau masa di dalam siklus menstruasi dimana ovum mengalami
kemunduran jika fertilisasi atau pembuahan tidak terjadi. Pada masa ini,
hormone progesteron mengalami kenaikan sehingga menyebabkan dinding
endometrium semakin menebal. Penebalan ini mengindikasikan kesiapan endometrium
untuk menerima embrio untuk berkembang. Jika pembuahan atau fertilisasi tidak
terjadi dalam fase ini, maka siklus menstruasi akan berulang dengan kembali ke
fase menstruasi.
Mekanisme
produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis.
Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut :
-
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating
Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
-
Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi
hormon estrogen ialah:
·
merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim
·
menghambat produksi FSH oleh pituitari
· memacu
pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari
hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa
inilah yang disebut ovulasi.
- Setelah
telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan
berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu
memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon
progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan
endometrium.
- Bila sel
telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal
ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas
hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan
korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron
dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan,
selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut
menstruasi.
- Bila
terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan
melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot
akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin
yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan
menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya
dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
3.
Kelainan dan Penyakit pada Organ Reproduksi Manusia
Gangguan
Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita dapat mengalami gangguan, baik
disebabkan oleh kelainan maupun penyakit. Penyakit pada sistem reproduksi
manusia dapat disebabkan juga oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang
menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada
umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit
tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
1.
Hipogonadisme
Hipogonadisme
adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon,
seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
2.
Kriptorkidisme
Kriptorkidisme
adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke
dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian
hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum
turun juga, dilakukan pembedahan.
3. Uretritis
Uretritis
adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang
air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4.
Prostatitis
Prostatitis
adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra.
Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa
nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti
Escherichia coli maupun bukan bakteri.
5.
Epididimitis
Epididimitis
adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme
penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
6. Orkitis
Orkitis
adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
7.
Anorkidisme
Anorkidisme
adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
8.
Hyperthropic prostat
Hyperthropic
prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia
lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.
9. Hernia
inguinalis
Hernia
merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan.
10. Kanker
prostat
Gejala
kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak kematian
pada pria usia lanjut.
11. Kanker
testis
Kanker
testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa
menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum
(kantung zakar).
12.
Impotensi
Impotensi
yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada pada
hubungan kelamin yang normal.
13.
Infertilitas (kemandulan)
Yaitu
ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di
pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai
ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Gangguan
spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena
racun, infeksi, atau gangguan hormon
-
Tersumbatnya saluran sperma
- Jumlah
sperma yang disalurkan terlalu sedikit
14. Gangguan
menstruasi
Gangguan
menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami
siklus menstruasi.
15. Kanker
vagina
Kanker
vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi
yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser.
16. Kanker
serviks
Kanker
serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
17. Kanker
ovarium
Kanker
ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal.
Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
18. Kanker
rahim
Kanker rahim
(uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker
yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi
pada wanita usia 60-70 tahun.
19. Kanker
payudara
Yaitu tumor
yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita yang telah
menopause. Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan obat-obatan.
20.
Fibroadenoma
Yaitu tumor
yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada payudara.
Pengobatannya dengan operasi.
21.
Endometriosis
Endometriosis
adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada
masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit
terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
22. Infeksi
vagina
Gejala awal
infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina
menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
23.
Condyloma
Yaitu
tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam atau
dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau virus
yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui
kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini
ditemukan di seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di
sekitar anus, hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat
menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati
dengan obat oles, suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif
dapat dilakukan dengan menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis.
Pengobatan bisa dilakukan dengan obat topikal (oles).
24.
Bartolinitis
Yaitu
infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan pembengkakan
pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa
nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring
pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi
kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar.
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat
menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat
penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga
disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian
antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut,
dokter akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang
membengkak.
25.
Vulvovaginatis
Merupakan
suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan
(flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari vagina.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya Gardnerella
vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes, Candyloma accuminata,
dll.
26.
Candidiasis / keputihan
Yaitu
munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan karena
infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat
ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi,
kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid,
kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan
akibat dari gula darah yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis
cukup dengan menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan
sabun khusus pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu
lembap bisa dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal
yang amat sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau
imidazol.
27. Kista
ovarium
Kista
ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang
terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.
28.
Infertilitas (kemandulan)
Pada
wanita infertilitas disebabkan oleh:
- Kerusakan
pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga pembentukan
ovum terganggu
-
Penyumbatan pada tuba fallopi
- Gangguan
sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb
Sexually
Transmitted Disease
Selain
kelainan-kelainan di atas, ada juga beberapa penyakit yang ditularkan melalui
hubungan kelamin (Sexually Transmitted Disease), yaitu:
29. Syphilis
Syphilis
ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk spiral
yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam
tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim
(misalnya ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke
bayinya.
30.
Gonorrhoea
Gonorrhoea
ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks,
rectum, kadang-kadang mata. Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae.
31. Herpes
Simplex Genitalis
Merupakan
gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi cairan.
Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya dapat
berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila menginfeksi
sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi
hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat
antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak
terlalu lembap dan tetap bersih.
32. Penyempitan
Saluran Telur/ Oviduck
Kelainan ini
merupakan faktor bawaan, tetapi adapula yang disebabkan karena infeksi kuman
tertentu. Saluran oviduk yang sempit akan membuat sperma sulit untuk menjangkau
bagian dalam saluran tersebut, sehingga menyebabkan pembuahan sulit terjadi.
33. Gonorhoe
(Kencing Nanah)
Merupakan
penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit
kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan
berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra
bengkak dan agak merah.
34. HIV
(AIDS)
Merupakan
penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga dalam waktu yang lama,
penderita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita dapat
terbunuh oleh infeksi penyakit ringan, seperti flu atau tifus.
BAB II
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa:
ž
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan
jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara generative atau seksual.
2.2 Saran
Semoga
makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan
dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang reproduksi yang dialami manusia,
dan berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi. Saya
mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat terciptannya
makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada penmbaca.
Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil untuk dapat mengetahui
lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai
kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu
untuk diri anda.
- See more
at:
http://catatanmakalah.blogspot.com/2014/03/makalah-biologi-organ-reproduksi-manusia.html#sthash.yDuIZ2vE.dpuf
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk
berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan
dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Alat reproduksi pada pria a.
Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi
sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron b. Sepasang epididimis, saluran
panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.
Gambar Organ reproduksi pria
Pada wanita ovarium berfungsi
menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progesteron) jika sel telur pada
ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium
disebut ovulasi.
Gambar Organ reproduksi perempuan
Pembentukan Sperma dan Sel Telur
Pembentukan Sperma (spermatogenesis)Terjadi
di dalam testis, bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit
primer dan terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder
dan spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid
yang berdiferensiasi menjadi sperma. Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom spermatogonium.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium. Oogonium
bersifat diploid, membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit primer dan membelah diri secara meiosis
menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama. Oosit sekunder mengandung
kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang
kemudian membelah diri menjadi dua. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis
menjadi otid dan badan kutub ke dua, berkembang menjadi ovum yang haploid dan
setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum
dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, dinding
rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima
zigot.
Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai
terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita
ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari
meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal
ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita
berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
ü
Fase
menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
ü
Fase pra
ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
ü
Fase ovulasi,
dipengaruhi oleh hormon LSH.
ü
Fase pasca
ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan usia subur pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena
terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki
berlangsung sepanjang hayat.
Zigot
Zigot adalah sel yang terbentuk
sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel sperma) yang telah
masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio
pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin
dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
Gambar Zigot
Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu dengan
sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot.
Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah
kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika dapat tertanam di dalam rahim akan
menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang
dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari
guncangan, benturan, kekeringan, dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan
suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara plasenta dan tali
pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:
ü
Menyalurkan
zat makanan dari induk ke embrio.
ü
Mengalirkan
zat sampah dari embrio ke induk.
ü
Melindungi
janin dari berbagai racun dan penyakit.
Masa kehamilan pada manusia berkisar
38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang
dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses
kelahiran bayi secara normal melalui vagina, namun ada yang melalui bedah
caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan
embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
ü
Usia 4
minggu, mulai tampak mata dan telinga.
ü
Usia 8
minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
ü
Usia 10
minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.
ü
Usia 16
minggu, tampak organ sudah lengkap.
ü
Usia 38
minggu, sudah siap dilahirkan.
Proses terjadinya kehamilan
Ketika seorang perempuan melakukan
hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut
akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang.
seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1
cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah
sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim,
saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di
dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus
ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata
lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses
pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan
melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya.
Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Inti sel telur yang sudah dibuahi
akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian
inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai
empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus .Dalam jangka
waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang
berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses
selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan
terimplantasi ke dalam endometrium.
Selama dua hingga empat minggu
pertama perkembangan, blastosis mendapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa
perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ berbentuk
cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati
plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui
plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan limbah
metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali
pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio.
Gambar proses terjadinya kehamilan




No comments:
Post a Comment